Notification

×

Iklan

Iklan

Kadisdik Jabar Ajak Seluruh Pemangku dan Pemerhati Pendidikan Bersama Menguatkan Pendidikan Terbaik Untuk Jabar

Senin, 22 April 2024 | 09:18 WIB Last Updated 2024-04-22T02:18:06Z




BANDUNG | BeritaOKI | Dinas Pendidikan Jawa Barat menggelar silaturahmi dan halal bihalal di aula kantor Kihajar Dewantara kantor Dinas Pendidikan Jabar, Jumat (19/4).


”Silaturahmi ini diharapkan mampu menguatkan kebersamaan untuk pelayanan pendidikan yang lebih baik. Jadi, hari ini bukan hanya dengan pegawai yang ada, tetapi juga dihadiri oleh sesepuh, senior-senior, kepala dinas, sekretaris dinas, dan kepala bidang di periode sebelumnya,” hal ini dikatakan kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Wahyu Mijaya saat silatuhrahmi IdulFitri 1445 H.


Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh keluarga besar Disdik Jabar, tak terkecuali pejabat di lingkungan Disdik Jabar terdahulu.


Proses yang dilakukan saat ini, menurutnya, tak lepas dari fondasi yang sudah ditanamkan oleh para pendahulu.


“Maka, tetap kuatkan fondasi, terus berubah, dan transformasi yang terus belanjut,” katanya.


Ibarat gawai yang terus mengalami pembaruan fitur, tambah Kadisdik, proses yang dilakukan oleh Disdik Jabar tidak saling menghilangkan, tetapi saling menguatkan.


“Kami akan melanjutkan fondasi yang ditanamkan bapak/ibu semua. Kita lakukan penyesuaian dengan perubahan zaman, itu yang harus dilakukan bersama,” tuturnya.


Kadisdik juga mengajak seluruh pemangku dan pemerhati di bidang pendidikan untuk sama-sama menguatkan kolaborasi guna memberikan pendidikan terbaik untuk Jabar.


“Insya Allah, ini semua untuk masyarakat sehingga menjadikan putra-putri kita terdidik dan terbaik,” ajaknya.


Di momen yang hangat ini, Kadisdik secara pribadi dan lembaga juga memohon maaf lahir dan batin. Di akhir acara, Kadisdik beserta jajaran bersalam-salaman dengan seluruh keluarga besar Disdik Jabar.

Simulasi persidangan merupakan inovasi baru guna mengenalkan ilmu hukum dan dunia persidangan kepada siswa. Guru Pendidikan Pancasila SMK Kartika XIX-1 Bandung, Ikrima Syaulia Azzahra menjelaskan, materi dasar praktik tersebut tentang sistem hukum dan peradilan yang diajarkan saat kelas XI.


Sidang berlangsung di sekolah karena ini hanyalah ujian praktik, simulasi persidangan yang ditampilkan oleh siswa kelas XI untuk mata pelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan.


“Kita buatkan inovasi baru mempraktikan persidangan dengan metode bermain peran, jadi siswa bisa mendapatkan gambaran proses persidangan. Dalam persidangan tersebut terdakwa dihukum mati, itulah putusan dari hakim ketua pada sidang yang berlangsung di SMK Kartika XIX -I Bandung belum lama ini,” terang Ikrima.


Gambaran tersebut, tuturnya, “meliputi peran-peran yang ada dalam persidangan dan bagaimana proses berjalannya sidang. Selain itu, praktik ini pun bisa menumbuhkan kreativas anak. Semua persiapan, mulai dari naskah hingga properti disiapkan dan diatur oleh siswa. Saya hanya memberi arahan di awal dan memberi gambaran,” imbuhnya.


Rima, sapaan akrabnya, mengajak seluruh siswa untuk mengenal dan mempelajari hukum sejak dini.


“Hukum akan terus berkembang dinamis. Harapannya, semua siswa mau enggak mau, siap enggak siap harus bisa mengenali hukum. Minimal tentang menaati aturan,” tambahnya.


Kepala SMK Kartika XIX-1 Bandung, Abdurahman pun sangat mendukung inovasi pembelajaran yang muncul dari para guru.


“Inovasi baik yang dihadirkan guru akan selalu kita dukung dalam berkreasi untuk kebaikan siswa,” ujarnya.


Tak jarang, sebagai kepala sekolah, ia selalu memberikan dorongan kepada para guru untuk terus berinovasi.


Beberapa inovasi yang telah diterapkan bahkan telah menginspirasi sekolah lainnya untuk melakukan hal yang sama. Gerobak literasi dan ketersediaan co-working space di sekolah merupakan dua dari puluhan inovasi SMK Kartika XIX-1 Bandung yang telah diadaptasi oleh satuan pendidikan lain.


“Intinya, demi kenyamanan siswa, betah di sekolah, inovasi yang mengarah ke sana akan selalu kita dukung. Bahkan, saya juga turut menyumbang ide dan terjun hingga membuat guru-guru bertambah semangat,” katanya.


Salah satu siswa, Muhammad Ihsan Khairy juga mengaku sangat antusias mengikuti ujian praktik ini.


“Seru dan bikin jadi tertarik (sama dunia hukum). Apalagi waktu itu kan rame persidangan Sambo, pas praktik jadi tahu, oh sidang tuh seperti ini,” ungkap siswa kompetensi keahalian teknik komputer jaringan ini.

“Ramadhan kemarin kita belajar banyak hal seperti sabar, kesopanan, pengendalian diri, meningkatkan spritualitas diri dan juga rekonsiliasi,” hal itu dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Wahyu Mijaya dalam kegiatan pembinaan pegawai dan silahturahmi IdulFitri 1445 H di kantor cabang dinas pendidikan wilayah VIII kabupaten Bandung. Kamis (18/04).


“Kita adalah pribadi pembelajar, jadikan Ramadan sebagai bulan pembelajaran,” ucapnya.


Kadisdik pun memohon maaf lahir batin kepada keluarga besar Cadisdik Wilayah VIII jika ada kekhilafan dan kesalahan.


Ke depan, Kadisdik berpesan untuk siap menyongsong program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024.


“Kita harus lebih baik dibandingkan PPDB sebelumnya. Bukan sebagai pembanding, tapi kita harus bisa memberikan yang terbaik di PPDB ini,” tuturnya.


Sedangkan Kepala Cadisdik Wilayah VIII, Endang Susilastuti menuturkan, bulan Syawal ini harus dijadikan momen untuk bermaaf-maafan dan merekatkan silaturahmi antarsesama.


Dalam pembinaan yang dihadiri oleh kepala sekolah, pengawas, dan Dharma Wanita Persatuan Cadisdik Wilayah VIII ini, Endang menegaskan kepada seluruh kepala sekolah agar terus menjaga integritas dan sikap, seraya memberi teladan baik kepada siswa.

×
Berita Terbaru Update