Notification

×

Iklan

Iklan

Ternyata Tidak Benar, Bocah SD di Pedamaran Jadi Korban Proyek Galian Dana Aspirasi Dewan

Sabtu, 25 November 2023 | 18:19 WIB Last Updated 2023-11-25T11:19:47Z
Gambar lingkar merah tempat kejadian, sedangkan lingkar kuning galian sodetan dana aspirasi dewan Kab OKI. (Dok/ist)



PEDAMARAN | BeritaOKI |Terkait pemberitaan media ini pada tanggal 24 Nopember 2023 berjudul "Bocah SD di Pedamaran Menjadi Korban Proyek Galian di Lebak Petai" yang berlokasi di sungai Lebak Petai desa Pedamaran 1, Pedamaran 2, dan desa Pedamaran 3, kecamatan Pedamaran Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI)


Berdasarkan keterangan warga dalam pemberitaan sebelumnya, telah menyebut bahwa kejadian berada di lokasi proyek galian, ternyata keterangan itu tidak benar, dari hasil Tempat Kejadian Perkara (TKP) proyek galian aspirasi berdekatan dengan galian milik warga.


Galian yang telah menelan korban jiwa bocah berusia 8 tahun anak dari Adi (ayah korban). pada Jumat 24/11/2023 yang disampaikan warga pada media ini ternyata tidak benar bocah tersebut tenggelam dilokasi proyek galian milik aspirasi salah satu anggota DPRD OKI.


Menurut keterangan paman korban  Wendi, terkait tegelamnya keponakannya.  "Saat itu saya di panggil bahwa ada seorang bocah yang tenggelam, kemudian saya 

bersama ponakannya langsung berlari ketempat lokasi proyek codetan untuk mencari korban, lebih kurang 10 menit saya menemukan korban sudah lemas, sehingga korban langsung dibawah menuju Puskesmas untuk penanganan lebih lanjut. Namun korban tidak bisa lagi diselamatkan." Ujar Wendi kepada media ini (25/11/2023).


Wendi juga menambahkan bahwa kejadian tersebut memang digalian, persoalan galian proyek atau bukan saya tidak tau, namun yang jelas dari gambar diatas korban berada di galian garis merah yang dilingkari. "Masalah itu proyek atau bukan saya tidak tau." Tegasnya.


Sementara Rahmat Hidayat anggota DPRD Kab OKI mengatakan melalui pesan whatsapp nya (25/11/2023) terkait kesimpangsiuran berita tersebut. 


“Alhamdulillah saya sudah  bersilaturahmi dengan pihak korban dan disambut baik, terkait tempat lokasi kejadian berdasarkan saksi dan TKP bahwa kejadian tersebut bukan dilokasi galian proyek tapi digalian milik warga setempat." Tuturnya


Namun menurutnya, selaku pengusul program saya tetap merasa bersalah atas kejadian itu, semua diluar kehendak kita, semua sudah takdirnya. Ucapnya.


Terkait kejadian itu, entah benar atau salah lokasi kejadian, masyarakat tetap mengharapkan kepada pihak terkait, untuk memproses peristiwa tersebut, sebab dengan adanya kejadian itu, dikuatirkan akan memakan korban lagi karena pihak pekerjaan diduga mengabaikan aturan yang ada. 


"Seharusnya proyek codetan tersebut memenuhi standar aturan undang undang tentang pekerjaan yang telah ditetapkan, salah satunya memasang papan nama proyek dan tanda peringatan maupun larangan, sehingga masyarakat bisa membedakan mana proyek galian milik pemerintah dan milik warga." Pungkasnya. (pani)

×
Berita Terbaru Update