JAKARTA | BERITAOKI.COM | Survei Ipsos Public Affairs menyebutkan bahwa jika Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 dilaksanakan saat ini maka pasangan Prabowo-Gibran kalah dari pasangan Ganjar-Mahfud.
"Sosok Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka santer dipasangkan dengan Prabowo Subianto sebagai capres dan cawapres namun dapat dikalahkan pasangan Ganjar-Mahfud," kata peneliti Ipsos Arif Nurul Iman, Sabtu (21/10) dilansir dari ANTARA.
Ia mengatakan kesimpulan ini diperoleh dalam telesurvei yang dilaksanakan oleh Ipsos Public Affairs pada periode 17-19 Oktober 2023.
Dalam survei itu, Ipsos meminta pendapat 1.207 responden di 34 provinsi di Indonesia.
Dalam simulasi tiga nama, pasangan Prabowo-Gibran harus mengakui keunggulan pasangan Ganjar-Mahfud.
Pasangan Prabowo-Gibran memperoleh 31,32 persen dan pasangan Ganjar-Mahfud mendapatkan 31,98 persen. Sementara Anies dan Muhaimin mendapatkan 28,91 persen suara.
Dalam simulasi tiga suara ketika Prabowo dipasangkan dengan Gibran, maka masih ada responden yang menyatakan tidak tahu yaitu sebesar 7,79 persen.
"Jadi ketika Prabowo menggandeng Gibran, yang menang adalah Ganjar-Mahfud, meskipun ini kemenangan cukup tipis, hanya nol koma, atau masih dalam koridor Margin of Error,” ujar dia
Sementara itu, Erick Thohir menjadi sosok yang menaikkan elektabilitas Prabowo Subianto hingga mampu mengungguli pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dengan cukup signifikan.
Dalam simulasi tiga pasangan bakal capres dan bakal cawapres menunjukkan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud tertinggal sekitar 6 persen dari pasangan Prabowo-Erick Thohir.
Pasangan Prabowo dan Erick Thohir memperoleh elektabilitas 37,53 persen dan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mendapatkan 31,73 persen.
Sementara itu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar meraih 28,91 persen suara dan yang menyatakan tidak tahu sebanyak 1,82 persen.
Arif mengatakan temuan tersebut menunjukkan bahwa pasangan Prabowo dan Erick Thohir jika berpasangan bisa mendapatkan keunggulan diatas pasangan lainnya, baik Ganjar-Mahfud maupun Anies-Muhaimin.