 |
| ilustrasi. (istimewa) |
BERITAOKI.COM | Dilecehkan hingga hamil, lalu ditinggal begitu saja oleh sang lelaki. Sejak kejadian itu, ia trauma, tak mau keluar kos bahkan untuk bertemu orang lain aja rasanya takut sekali. Ketakutan membuatnya memutuskan resign dan pindah ke kota lain.
Di kota lain, ia berusaha menenangkan diri.. Tak ada yang tahu ia pergi ke mana, termasuk sang ibu. Ia tentu tak berani memberitahu ibunya, takut akan khawatir, berujung penyakit ibunya kambuh.
1 bulan kemudian, ia berhasil bangkit dan menemukan pekerjaan baru. Semua berjalan lancar, tapi bersamaan, tertampar realita karena pada akhirnya sadar kalau masalah baru akan muncul.
Ya, dirinya hamil, dan tentu karena perbuatan keji beberapa bulan lalu. Menggugurkan kandungan sudah ia lakukan, namun hasilnya nihil.
Ia memutuskan kembali menghubungi lelaki itu untuk meminta pertanggungjawaban. Tapi apa hasilnya? Sesuai dugaan, lelaki itu menyela, seolah-olah tak ingat kejadian dan menuduh yang bukan-bukan.
"Lah, mana gw tahu itu anak siapa, bisa jadi lu berhubungan sama orang lain terus hamil," ujar lelaki itu.
Si wanita tentu marah, dibuat tak menyangka dengan jawaban itu. Ia sampai berani tes DNA untuk membuktikan kalau itu adalah anak hasil hubungan badan mereka. Tapi tetap saja, si lelaki mencoba lari dari masalah.
Wanita itu hanya meminta ia untuk menikahinya, dan setelah anaknya lahir, jika hasil DNA tak sesuai, boleh diceraikan. Tapi si lelaki ingin anak itu lahir dulu, baru tes DNA dan jika benar hasilnya, baru akan dinikahi. Wanita itu dibuat bingung, tak tahu harus bagaimana, sementara usia kandungan sudah berjalan 3 bulan.
Di suatu waktu, wanita itu ingat kalau ia pernah ditunjukkan foto keluarga si lelaki di Facebook. Tanpa pikir panjang, ia langsung memutuskan menghubungi adik lelaki itu, namun jawabannya yang didapat lagi-lagi semakin membuatnya down.
Adik lelaki itu juga tak tahu menahu soal kakaknya yang mengaku sudah tak di pulau Jawa. Bahkan, ia menyebut kakaknya sudah ganti nomor. Tak tahu apakah jawaban itu benar adanya, entahlah.
Tak disangka, kisah yang dibagikan di media sosial ini viral, sampai lelaki itu juga ikut angkat suara. Tak ada niat baik, tetapi ia malah menuduh aksi ini sebagai pencemaran nama baik.
