|
Truk kontainer angkutan batu bara nopol B 9151 UYV, bertabrakan dengan
mobil Xenia nopol B 2717 SZW yang disopiri Doni Saputra (22), Minggu
(18/9) |
LAHAT | BERITAOKI.COM | Lalu lalang truk angkutan batu bara di jalan umum, berujung
insiden.Truk kontainer angkutan batu bara nopol B 9151 UYV, bertabrakan
dengan mobil Xenia nopol B 2717 SZW yang disopiri Doni Saputra (22),
Minggu (18/9), sekitar pukul 17.00 WIB.
Tak hanya dengan mobil, truk maut itu baru berhenti setelah menabrak
rumah warga di pinggir jalan lintas tengah Sumatera, Desa Gunung
Kembang, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat. Sebagian dinding dan
atap rumah milik Juswandi, sampai roboh. Bagian depan truk yang disopiri
Rizal (22), menancap dan masuk ke dalam rumah.
“Sebelumnya minibus itu
melaju dari arah Muara Enim menuru arah Kota Lahat,” kata Kasat Lantas
Polres Lahat AKP Muriyanto, melalui Kanit Gakkum Ipda Rudi Widarto,
kemarin.
Mobil itu sempat memotong beberapa mobil di depannya. Mobil itu
berpenumpang enam orang, Febriansyah (24), Julia Sera Utami (21), Keyla
Salsabila (1), Rosita (38), Rendi (18), dan Pira Ayu (10). Semuanya
warga Provinsi Bengkulu. “Mereka dari Muara Enim mau pulang ke
Bengkulu,” ungkapnya.
Sementara dari arah berlawanan, datang truk angkutan batu bara yang
disopiri Rizal, warga Desa Sukacinta, Kecamatan Merapi Barat, Lahat.
“Tabrakan tak terhindarkan, minibus ringsek berat. Truk keluar dari
jalur, menabrak rumah warga,” terangnya.
Dari tabrakan maut tersebut, sopir mobil Xenia meninggal dunia dalam
perawatan di RSUD Lahat. ”Sopir yang tewas sudah dibawa pulang ke
Bengkulu untuk dimakamkan. Sopir truk masih dimintai keterangannya,”
pungkasnya.
Anggota DPRD Lahat, Andriansyah, mengomentari pentingnya jalan khusus
angkutan batu bara. Sejauh ini, pihak perusahaan sudah siap. ”Dengan
adanya jalur khusus angkutan batu bara, setidaknya mengurangi
dampak-dampak buruk bagi masyarakat. Akibat masih lalu lalangnya truk
batu bara di jalan umum,” ucapnya. (hms)